Mengungkap Ajaran PSHT Menurut Perspektif Islam

Diposting pada

Pencak silat, olahraga beladiri khas Indonesia, telah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Nusantara. Salah satu aliran pencak silat yang cukup terkenal adalah Persaudaraan Setia Hati Terate, atau lebih dikenal dengan singkatan PSHT. Namun, bagaimana sebenarnya ajaran PSHT jika dipandang dari sudut pandang agama Islam?

Menurut Islam, kegiatan beladiri sejatinya sangat dianjurkan sebagai bentuk perlindungan diri dan kewajiban menjaga tubuh sebagai amanah dari Allah SWT. Dalam hal ini, ajaran PSHT sejalan dengan nilai-nilai Islam yang mengutamakan perlindungan untuk diri sendiri dan orang lain.

Selain itu, PSHT juga mengajarkan kejujuran, kesetiaan, dan kedisiplinan kepada anggotanya. Hal ini sesuai dengan ajaran agama Islam yang menekankan pentingnya akhlak mulia dan integritas dalam menjalani kehidupan.

Dalam praktiknya, PSHT juga mengajarkan pentingnya menjaga sikap rendah hati dan tidak merusak hubungan dengan sesama. Islam pun mengajarkan hal serupa, bahwa seorang muslim sejati adalah yang berakhlak mulia dan mampu menjaga hubungan baik dengan semua orang.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ajaran PSHT memiliki nilai-nilai yang sejalan dengan ajaran Islam. Melalui beladiri dan disiplin yang diajarkan, para anggota PSHT diharapkan dapat menjadi pribadi yang kuat, jujur, dan bertanggung jawab dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Kajian Ajaran PSHT Menurut Islam

Sobat Rspatriaikkt! Dalam kesempatan kali ini, kami akan membahas ajaran PSHT (Perguruan Silat Setia Hati Terate) menurut perspektif Islam. Sebagai ajaran yang memiliki banyak pengikut, PSHT memang menarik untuk dibahas lebih lanjut, terutama dalam konteks keislaman. Mari kita simak penjelasan berikut ini.

Pengantar

Ajaran PSHT merupakan gabungan antara seni bela diri dan kepercayaan tradisional Jawa. Menurut pandangan Islam, PSHT sebagai aliran kepercayaan Jawa memiliki pandangan yang berbeda dengan ajaran Islam dalam beberapa hal. Namun, sebagai seorang muslim, kita juga perlu melihat dengan bijak dan objektif, menggali lebih dalam mengenai ajaran PSHT dan mencoba memahaminya melalui lensa keislaman.

5 Kelebihan Ajaran PSHT Menurut Islam

1. Mempertahankan Budaya Lokal

Salah satu kelebihan ajaran PSHT adalah kemampuannya dalam mempertahankan budaya lokal, terutama budaya Jawa. Melalui seni bela diri dan kepercayaan tradisional, PSHT mampu melestarikan kearifan lokal yang dapat memberikan identitas kepada masyarakat Jawa. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang menghargai dan memperkuat nilai-nilai budaya setempat.

2. Mengedepankan Kedisiplinan dan Kemandirian

Ajaran PSHT mendorong para pengikutnya untuk memiliki kedisiplinan yang tinggi dan kemandirian dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Hal ini sangat penting dalam konteks keislaman, karena kedisiplinan dan kemandirian merupakan nilai-nilai yang diajarkan dalam Islam. Dengan menggabungkan ajaran PSHT dengan nilai-nilai Islam, pengikut PSHT dapat menjadi muslim yang lebih tangguh dan terampil.

3. Memperkuat Keterampilan Bela Diri

Sebagai aliran seni bela diri, PSHT memberikan pelatihan dan pengajaran yang intens dalam hal pertahanan diri. Dalam konteks keislaman, memiliki kemampuan bela diri yang baik sangat penting untuk melindungi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat dari ancaman yang mungkin timbul. Oleh karena itu, ajaran PSHT dapat menjadi sarana yang efektif untuk mengembangkan keterampilan bela diri dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban umat Islam.

4. Menciptakan Rasa Persaudaraan

Ajaran PSHT juga menekankan pentingnya membangun persaudaraan antara sesama pengikutnya. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang mendorong ukhuwah Islamiyah, yaitu persaudaraan sesama muslim. Dengan bergabung dalam komunitas PSHT, pengikut dapat memperluas jaringan sosial mereka dan saling mendukung dalam berbagai aspek kehidupan, baik secara spiritual maupun material.

5. Memberikan Wadah Pendidikan dan Pengembangan Diri

PSHT juga memberikan wadah bagi para pengikutnya untuk mendapatkan pendidikan dan pengembangan diri yang lebih baik. Melalui pelatihan-pelatihan dan program-program pendidikan yang diselenggarakan oleh PSHT, pengikut dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam berbagai bidang. Hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip Islam yang mendorong umat muslim untuk senantiasa mengembangkan potensi dan kemampuan yang dimiliki.

5 Kekurangan Ajaran PSHT Menurut Islam

1. Syirik dan Animisme

Ajaran PSHT masih dipengaruhi oleh kepercayaan tradisional Jawa yang mencampuradukkan unsur-unsur animisme dan syirik. Dalam Islam, keyakinan pada Tuhan yang Maha Esa dan menolak segala bentuk syirik menjadi landasan utama. Oleh karena itu, pengikut PSHT yang ingin memadukan ajaran dengan Islam perlu hati-hati dalam memilah-milah dan memahami bahwa keyakinan yang bertentangan dengan ajaran Islam harus ditinggalkan.

2. Penghormatan Terhadap Leluhur

Salah satu aspek yang menjadi kekurangan dari ajaran PSHT adalah penghormatan yang berlebihan terhadap leluhur. Dalam Islam, penghormatan kepada leluhur dan memuliakan para leluhur adalah dilarang, karena hanya Allah SWT yang berhak disembah dan dihormati. Oleh karena itu, sebagai seorang muslim, kita perlu berhati-hati dalam memahami pandangan PSHT terkait leluhur dan memastikan bahwa kita tetap mengutamakan keyakinan Islam dalam segala aspek kehidupan.

3. Pemisahan antara Kelompok dan Agama

PSHT terkadang menciptakan pemisahan dan pemilahan antara kelompok pengikut dalam kategori-kategori tertentu, seperti suku, ras, dan kasta. Dalam Islam, semua orang dianggap sama di hadapan Allah SWT tanpa memandang suku, ras, atau kasta mereka. Islam mengajarkan ukhuwah Islamiyah yang kuat, yaitu persaudaraan yang hanya didasarkan pada keyakinan dan ibadah kepada Allah SWT. Oleh karena itu, ajaran PSHT yang melibatkan pemisahan tersebut tidak sejalan dengan ajaran Islam.

4. Penggunaan Ilmu Gaib

Ajaran PSHT sering kali menggunakan ilmu gaib dalam praktik-praktik kepercayaan dan ritualnya. Dalam Islam, penggunaan ilmu gaib dilarang karena dianggap bid’ah dan melanggar tawheed. Tawheed merupakan prinsip tauhid dalam Islam yang menekankan keesaan Allah SWT. Oleh karena itu, pengikut PSHT perlu berhati-hati dalam mempraktikkan segala sesuatu yang berkaitan dengan ilmu gaib dan menyadari bahwa hanya Allah SWT yang memiliki ilmu yang pasti.

5. Ketidakselarasan dengan Al-Qur’an dan Sunnah

Selain kelemahan-kelemahan di atas, ajaran PSHT terkadang tidak selaras dengan ajaran Al-Qur’an dan Sunnah. Islam memiliki sumber hukum utama yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Sunnah yang menjadi pedoman bagi setiap muslim. Oleh karena itu, ajaran atau praktik-praktik yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah harus ditinjau ulang dan ditinggalkan. Sebagai seorang muslim, kita perlu selalu berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah sebagai panduan utama dalam hidup.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Bagaimana pandangan Islam terkait dengan ajaran PSHT?

Islam telah memberikan landasan yang jelas terkait dengan keyakinan dan ajaran yang harus diikuti oleh setiap muslim. Dalam hal ajaran PSHT, Islam mendorong umat muslim untuk mempertahankan keyakinan yang benar sebagaimana yang diajarkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Jika terdapat aspek-aspek ajaran PSHT yang bertentangan dengan Islam, maka harus dihindari dan ditinggalkan.

2. Apakah mungkin memadukan ajaran PSHT dengan Islam secara seutuhnya?

Memadukan ajaran PSHT dengan Islam secara seutuhnya mungkin sulit diwujudkan, mengingat terdapat perbedaan dalam pandangan dan ajaran kedua aliran tersebut. Namun, jika pengikut PSHT ingin memadukan kedua ajaran tersebut, mereka perlu memahami dengan baik nilai-nilai keislaman yang tidak boleh dikompromikan dan menjadikan Islam sebagai panduan utama dalam kehidupan sehari-hari.

3. Apakah ada pandangan ulama terkait dengan ajaran PSHT?

Tentu saja, terdapat pandangan-pandangan dari para ulama terkait ajaran PSHT. Sebagai seorang muslim, sangat penting untuk mencari nasihat dan pandangan dari ulama yang terpercaya dan memiliki pengetahuan yang mendalam. Memahami pandangan ulama dapat membantu kita dalam memahami ajaran PSHT secara lebih objektif dan melihatnya melalui prisma keislaman.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, ajaran PSHT menurut perspektif Islam memiliki beberapa kelebihan, seperti mempertahankan budaya lokal, mengedepankan kedisiplinan dan kemandirian, memperkuat keterampilan bela diri, menciptakan rasa persaudaraan, dan memberikan wadah pendidikan dan pengembangan diri. Namun, terdapat juga beberapa kekurangan, antara lain adanya unsur syirik dan animisme, penghormatan yang berlebihan terhadap leluhur, pemisahan antara kelompok dan agama, penggunaan ilmu gaib, dan ketidakselarasan dengan Al-Qur’an dan Sunnah.

Dalam memandang ajaran PSHT, sebagai seorang muslim kita perlu memahami dengan tepat nilai-nilai Islam yang harus dijunjung tinggi. Jika ada hal-hal yang bertentangan dengan Islam dalam ajaran PSHT, maka harus dihindari dan dijauhi. Yang terpenting adalah tetap berpegang teguh pada ajaran Al-Qur’an dan Sunnah sebagai panduan utama dalam menjalani kehidupan sebagai seorang muslim.

Peneliti Islam dan Pendidik. Menyuarakan kebenaran melalui penelitian ilmiah dan pendidikan yang islami. Berkontribusi pada pemahaman yang lebih baik tentang agama Islam