Bekam Menurut Medis

Diposting pada

Pendahuluan

Salam, Sobat Rspatriaikkt! Apa kabar? Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang bekam menurut medis. Mungkin sebagian dari kamu sudah sering mendengar tentang bekam, teknik pengobatan tradisional yang menggunakan pijatan dan pengisapan dengan menggunakan alat khusus yang disebut bekam. Namun, apakah kamu tahu bagaimana bekam bekerja dari sudut pandang medis?

Bekam, yang juga dikenal dengan istilah hijamah dalam bahasa Arab, telah digunakan selama berabad-abad sebagai metode pengobatan alternatif. Teknik ini melibatkan pembentukan vakum pada kulit menggunakan alat bekam, baik dengan cara kering atau basah. Bekam kering dilakukan tanpa mengeluarkan darah, sedangkan bekam basah melibatkan pengeluaran sedikit darah.

Metode bekam telah digunakan di berbagai negara, dimulai dari Timur Tengah, Asia, hingga Afrika. Meskipun sering kali dianggap sebagai teknik pengobatan tradisional, bekam juga mendapat pengakuan dalam konteks medis modern. Banyak praktisi medis bahkan menganggap bekam sebagai metode yang efektif untuk mengobati berbagai kondisi kesehatan.

Sebelum membahas lebih lanjut, penting untuk mencatat bahwa artikel ini hanya bertujuan menyampaikan informasi tentang bekam menurut perspektif medis. Setiap keputusan untuk menjalani terapi bekam harus didiskusikan dengan tenaga medis yang berkualifikasi dan berpengalaman.

Langsung saja, berikut ini adalah tujuan dari artikel ini:

1. Mempelajari prinsip dasar bekam menurut perspektif medis.
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan bekam sebagai metode pengobatan.
3. Memahami proses bekam dan apa yang terjadi pada tubuh saat terapi ini dilakukan.
4. Mengidentifikasi kondisi medis tertentu yang dapat diobati dengan bekam.
5. Mengetahui pro dan kontra penggunaan bekam dalam konteks medis.
6. Mengamati efek samping yang mungkin terjadi setelah terapi bekam.
7. Menggali informasi penting tentang bekam yang dapat menjadi pertimbangan sebelum menjalani terapi ini.

Kelebihan dan Kekurangan Bekam Menurut Medis

1. Kelebihan Bekam:

Kelebihan pertama dari terapi bekam adalah meningkatkan sirkulasi darah. Teknik bekam dapat memberikan efek pijatan dan pengisapan pada kulit, sehingga memperbaiki aliran darah dan oksigen ke jaringan tubuh yang terkena bekam.

Selain itu, bekam juga diklaim dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh. Terapi ini diketahui mampu meningkatkan produksi sel darah putih, yang bertanggung jawab dalam melawan infeksi dan penyakit.

Bekam juga dipercaya dapat membantu meredakan nyeri dan peradangan. Pada titik bekam, darah yang tertahan dilepaskan, dan aliran darah yang baru akan menggantikannya. Hal ini dapat mengurangi rasa sakit dan membantu mengurangi peradangan pada area yang terkena.

2. Kekurangan Bekam:

Meskipun memiliki beberapa manfaat, bekam juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah risiko infeksi. Bekam melibatkan pengeluaran darah, sehingga meningkatkan risiko infeksi jika peralatan bekam tidak steril atau tidak dioperasikan dengan benar.

Selain itu, bekam juga dapat meninggalkan bekas luka pada kulit. Ketika alat bekam digunakan, vakum dapat menyebabkan pembentukan memar atau bintik merah pada area yang terkena. Meskipun biasanya tidak berbahaya, bekas ini dapat bertahan selama beberapa waktu.

Penting juga untuk mencatat bahwa bekam bukanlah bentuk pengobatan yang diakui secara universal. Terapi ini masih kontroversial dalam komunitas medis, dan pendapat antara praktisi medis bisa berbeda mengenai efektivitasnya.