Jaga lisan menurut Islam: Menjaga kebaikan dalam percakapan sehari-hari

Diposting pada

Siapa yang tidak ingin hidup damai dan penuh berkah? Tentu saja, semua orang menginginkannya. Salah satu kunci penting untuk mencapai kehidupan yang baik menurut ajaran Islam adalah dengan menjaga lisan. Ya, lisan kita dapat menjadi senjata yang ampuh untuk menyebarkan kebaikan, namun dapat pula menjadi bumerang yang melukai diri sendiri.

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” Pesan yang begitu sederhana namun memiliki makna yang dalam. Menjaga lisan tidak hanya berarti tidak berkata-kata kasar atau merendahkan, namun lebih dari itu.

Menjaga lisan juga berarti berbicara dengan penuh kejujuran, menghindari fitnah, ghibah, atau omong kosong yang tidak bermanfaat. Dengan menjaga lisan, kita tidak hanya menjaga hubungan dengan sesama manusia, namun juga dengan Sang Pencipta.

Tidaklah mudah untuk selalu menjaga lisan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, dengan kesadaran akan pentingnya menjaga lisan menurut ajaran Islam, kita dapat melatih diri untuk senantiasa berbicara dengan kata-kata yang baik dan bermanfaat. Rasulullah SAW juga mengajarkan bahwa seseorang yang mampu menjaga lisan, maka dia akan mendapatkan tempat yang mulia di sisi Allah SWT.

Jadi, mari kita mulai menjaga lisan kita mulai dari sekarang. Berbicaralah dengan penuh kebaikan, jangan menyakiti hati orang lain dengan perkataan yang pedas. Ingatlah, apa yang kita ucapkan akan menjadi cerminan dari apa yang ada dalam hati kita. Semoga dengan menjaga lisan, kita bisa menciptakan kehidupan yang penuh berkah dan damai. Aamiin.

Ketika Memperhatikan Lisan Menurut Islam

Sobat Rspatriaikkt!, dalam agama Islam, menjaga lisan memiliki peran yang sangat penting dan ditekankan sebagai salah satu aspek kebaikan yang harus dimiliki oleh setiap individu muslim. Lisan yang dijaga dengan baik akan memberikan dampak yang positif dalam kehidupan sehari-hari dan juga dalam hubungan dengan sesama manusia. Mari kita simak penjelasan terperinci mengenai pentingnya menjaga lisan menurut Islam, beserta kelebihan dan kekurangannya.

Kelebihan Jaga Lisan Menurut Islam

1. Menjaga Kesucian Lisan

Dalam Islam, menjaga lisan berarti menjaga kesucian lisan dari perkataan yang buruk, seperti mencaci, menghina, memfitnah, atau menyebarkan berita bohong. Dengan menjaga kesucian lisan, seseorang dapat mencegah terjadinya konflik dan permusuhan yang mungkin terjadi akibat perkataan yang tidak baik.

2. Membangun Hubungan yang Baik dengan Sesama

Menjaga lisan menurut Islam juga berarti menghindari kata-kata yang menyakitkan dan menjaga sikap yang baik terhadap orang lain. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT menekankan pentingnya sikap baik terhadap sesama dengan mengatakan “Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku agar mereka mengucapkan perkataan yang baik, yang paling baik.” (Q.S Al-Isra: 53). Dengan menjaga lisan dan berbicara dengan kata-kata yang baik, akan membangun hubungan yang harmonis dan saling menghormati antara sesama manusia.

3. Membantu Menjaga Keadaan dengan Benar

Menjaga lisan juga berarti memiliki tanggung jawab untuk memberikan informasi dengan benar dan jujur. Dalam Islam, menyebarkan berita bohong (hoax) atau informasi palsu adalah perbuatan yang sangat buruk. Sebagai seorang muslim, kita memiliki kewajiban untuk menjaga keadaan dengan benar dan menyebarkan informasi yang benar. Hal ini akan membantu membangun kedamaian, keadilan, dan kebenaran dalam masyarakat.

4. Meningkatkan Kepercayaan Diri

Dengan menjaga lisan dan berbicara dengan kata-kata yang sopan dan bijaksana, seseorang akan meningkatkan kepercayaan diri dan dihormati oleh orang lain. Ketika seseorang dapat mengendalikan perkataannya dengan baik, ia akan dianggap sebagai individu yang cerdas, dewasa, dan penuh kesadaran dalam berkomunikasi.

5. Mendapatkan Pahala yang Besar di Sisi Allah

Kelebihan menjaga lisan menurut Islam yang terpenting adalah mendapatkan pahala yang besar di sisi Allah SWT. Dalam hadis Riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau menjadi diam (tidak berkata) atau fasik.’” Dengan menjaga lisan, seseorang akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT serta berpotensi mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Kekurangan Jaga Lisan Menurut Islam

1. Kesulitan dalam Mengekspresikan Emosi Negatif

Salah satu kekurangan jaga lisan menurut Islam adalah kadang-kadang individu mungkin merasa sulit untuk mengekspresikan emosi negatif seperti kemarahan atau kekecewaan dengan kata-kata yang tepat. Dalam Islam, disarankan untuk menghindari perkataan yang kasar atau menyakitkan, namun dalam situasi tertentu, individu mungkin perlu mengekspresikan emosi negatif secara jujur dan terbuka untuk menyelesaikan masalah.

2. Ketidakmampuan untuk Melawan Fitnah

Menjaga lisan menurut Islam berarti menghindari fitnah, yaitu menyebarkan berita palsu atau mencemarkan nama baik orang lain. Namun, kekurangan dari hal ini adalah ketidakmampuan untuk melawan fitnah yang mungkin ditemui dalam lingkungan sekitar. Kadang-kadang, individu yang memilih untuk menjaga lisan mungkin sulit untuk membela diri atau orang lain dari fitnah yang dapat merugikan reputasi seseorang.

3. Menyebabkan Penekanan Emosi

Menjaga lisan menurut Islam seringkali berarti menahan diri ketika pengungkapan emosi atau pendapat yang berbeda. Kelebihan ini dapat menyebabkan penekanan emosi dan akhirnya dapat menimbulkan tekanan psikologis yang merugikan kesehatan mental individu. Penting bagi individu untuk mencari cara yang sehat dan efektif untuk mengungkapkan emosi mereka secara positif dan konstruktif.

Pertanyaan Umum mengenai Jaga Lisan Menurut Islam

1. Apakah menghindari bersumpah dianggap sebagai cara menjaga lisan menurut Islam?

Ya, menghindari bersumpah adalah salah satu cara menjaga lisan menurut Islam. Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah menghormati tetangganya.” (HR. Muslim). Dalam Islam, sumpah merupakan tindakan yang serius dan harus dihindari kecuali dalam keadaan yang benar-benar diperlukan.

2. Apakah mencela dan mencibir orang lain dianggap sebagai pelanggaran dalam menjaga lisan menurut Islam?

Ya, dalam Islam, mencela dan mencibir orang lain adalah tindakan yang tidak disukai dan dianggap sebagai pelanggaran dalam menjaga lisan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an: “Wahai orang yang beriman, janganlah kamu satu kaum mengolok-olok kaum yang lain, barangkali mereka lebih baik dari mereka (yang tertertawa)”. (Q.S Al-Hujurat: 11). Mencela dan mencibir orang lain dapat merusak hubungan sosial dan tidak sesuai dengan semangat saling menghormati dalam agama Islam.

3. Bagaimana cara memperbaiki kesalahan dalam menjaga lisan menurut Islam?

Apabila kita melakukan kesalahan dalam menjaga lisan menurut Islam, penting untuk segera meminta maaf kepada orang yang terkena dampaknya dan berkomitmen untuk memperbaiki sikap kita ke depannya. Selain itu, kita juga perlu memperbanyak dzikir, berdoa, dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Dengan demikian, kita dapat memperbaiki diri dan menjaga lisan dengan lebih baik.

Kesimpulan

Menjaga lisan menurut Islam adalah aspek yang sangat penting dalam kehidupan seorang muslim. Dengan menjaga lisan, kita dapat membangun hubungan yang baik dengan sesama, menjaga keadaan dengan benar, meningkatkan kepercayaan diri, serta mendapatkan pahala yang besar di sisi Allah SWT. Namun, ada juga kekurangan yang perlu diperhatikan, seperti kesulitan dalam mengekspresikan emosi negatif dan ketidakmampuan untuk melawan fitnah.

Untuk menghindari pelanggaran dalam menjaga lisan menurut Islam, penting bagi kita untuk menghindari bersumpah, mencela, atau mencibir orang lain. Jika terjadi kesalahan, kita perlu meminta maaf dan berkomitmen untuk memperbaiki sikap kita ke depannya. Dengan demikian, kita dapat memperbaiki diri dan menjaga lisan dengan lebih baik sesuai dengan ajaran agama Islam.

Mengabdikan diri pada Islam dan juga sebagai pengajar di salah satu perguruan tinggi swasta di Jawa Barat. Semoga kita semua dalam keadaan sehat!