Memahami Arti Tawassul Menurut Perspektif Islam

Diposting pada

Tawassul, sebuah kata yang mungkin terdengar asing bagi beberapa orang, namun memiliki makna yang sangat dalam dalam ajaran Islam. Secara harfiah, tawassul berasal dari kata wassala yang berarti ‘menghubungi’ atau ‘mengaitkan diri’. Dalam konteks agama Islam, tawassul merupakan upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui perantara atau wasilah tertentu.

Dalam pemahaman ajaran Islam, tawassul tidaklah bermakna meminta atau memohon kepada selain Allah. Sebaliknya, tawassul merupakan suatu bentuk pengakuan akan kebesaran dan kekuasaan Allah, serta keyakinan bahwa segala sesuatu hanya dapat terjadi atas izin-Nya. Dengan melakukan tawassul, seorang muslim meyakini bahwa perantara yang digunakan hanyalah sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan sebagai objek ibadah.

Ada berbagai bentuk tawassul yang dikenal dalam tradisi Islam, mulai dari tawassul kepada Allah melalui doa para Nabi dan Rasul, tawassul melalui amal saleh para wali Allah, hingga tawassul melalui doa para ulama atau orang-orang saleh yang telah wafat. Namun, yang perlu diingat adalah bahwa tawassul hanya diperbolehkan jika dalam segala bentuknya tidak bertentangan dengan prinsip dasar tauhid atau keyakinan akan keesaan Allah.

Dengan memahami arti tawassul menurut perspektif Islam, diharapkan umat muslim dapat menjalankan ibadah dengan penuh keyakinan dan keikhlasan, serta tetap menjaga prinsip tauhid dalam segala aspek kehidupan. Semoga dengan tawassul, kita bisa semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan ridha-Nya.

Sobat Rspatriaikkt!

Selamat datang di artikel kami yang akan membahas mengenai arti tawassul menurut Islam. Dalam Islam, tawassul adalah suatu metode atau cara untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan menggunakan perantara. Dalam konteks tawassul, perantara yang digunakan adalah amalan atau doa yang dilakukan oleh orang saleh atau yang telah meninggal dunia.

Kelebihan Arti Tawassul Menurut Islam

1. Membantu Meningkatkan Kualitas Ibadah

Tawassul dapat membantu meningkatkan kualitas ibadah karena merujuk kepada para orang saleh yang telah memiliki kedekatan dengan Allah. Dengan menggunakan tawassul, seseorang dapat memohon pertolongan dan ampunan dari Allah melalui perantara tersebut.

2. Memberikan Ketenangan dan Kepercayaan

Dalam melaksanakan tawassul, seseorang dapat merasakan ketenangan dan kepercayaan bahwa Allah mendengarkan dan mengabulkan doanya. Hal ini dapat memberikan kekuatan keyakinan serta dorongan untuk terus beribadah dan memohon kepada Allah.

3. Menjaga Nilai Persaudaraan

Tawassul juga dapat menjaga nilai persaudaraan karena dalam tawassul ada perantara yang dihormati dan dianggap saleh oleh umat Islam. Dalam melakukan tawassul, umat Islam juga dapat mempererat hubungan dengan sesama muslim melalui penghormatan terhadap perantara tersebut.

4. Menyadarkan Pentingnya Doa

Dengan menggunakan tawassul, seseorang diingatkan akan pentingnya doa dalam kehidupannya. Seseorang menjadi lebih sadar bahwa doa adalah sarana untuk mengungkapkan harapan, keinginan, dan rasa syukur kepada Allah, serta tawakkal kepada-Nya dalam segala urusan.

5. Meningkatkan Ketaqwaan dan Kehidupan Spiritual

Tawassul dapat membantu meningkatkan ketaqwaan dan kehidupan spiritual seseorang karena dalam melakukan tawassul, seseorang mendekatkan diri kepada Allah dengan cara yang dianjurkan oleh agama. Hal ini dapat memperkuat hubungan antara manusia dengan penciptanya serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya ibadah dan taat kepada Allah.

Kekurangan Arti Tawassul Menurut Islam

1. Risiko Kesalahan dalam Memahami Konsep Tawassul

Salah satu kelemahan dalam penggunaan tawassul adalah risiko kesalahan dalam memahami konsepnya. Ada kemungkinan beberapa orang menganggap perantara tersebut sebagai tuhan atau semacam dewa, yang jelas-jelas bertentangan dengan ajaran Islam yang mengajarkan keesaan Allah.

2. Potensi Pengabaian Ibadah Lain

Dalam melakukan tawassul, ada potensi pengabaian ibadah yang lain. Seseorang mungkin terlalu fokus dan terobsesi dalam menggunakan perantara dalam beribadah, sehingga melupakan pentingnya melakukan amalan-amalan yang lain seperti shalat, berpuasa, dan membaca Al-Qur’an secara langsung.

3. Potensi Penyimpangan dalam Menggunakan Tawassul

Tawassul yang dilakukan dengan tidak benar atau kepada perantara yang tidak diakui dalam agama Islam dapat menyebabkan penyimpangan dan kesesatan. Oleh karena itu, perlu pemahaman yang benar dan dipandu oleh ajaran agama secara sepenuhnya dalam melakukan tawassul.

FAQ tentang Arti Tawassul Menurut Islam

1. Apakah tawassul melanggar prinsip tauhid dalam Islam?

Tidak, tawassul tidak melanggar prinsip tauhid dalam Islam. Tawassul dilakukan dengan keyakinan bahwa hanya Allah yang berhak untuk mendengar dan mengabulkan doa. Perantara yang digunakan dalam tawassul hanyalah sebagai wasilah atau metode untuk mendekatkan diri kepada Allah.

2. Siapakah perantara yang diterima dalam tawassul dalam Islam?

Perantara yang diterima dalam tawassul adalah orang-orang saleh yang telah meninggal dunia. Mereka dianggap memiliki kedekatan dengan Allah karena amalan dan ketakwaan mereka selama hidup. Contoh perantara yang sering digunakan dalam tawassul adalah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.

3. Bagaimana cara melakukan tawassul yang benar dalam Islam?

Untuk melakukan tawassul yang benar dalam Islam, seseorang perlu memahami konsep tawassul dan menggunakan perantara yang diterima dalam agama. Tawassul dapat dilakukan dengan membaca doa atau melantunkan dzikir kepada Allah dengan perantara orang saleh atau menggunakan doa-doa yang telah diajarkan oleh Rasulullah kepada umatnya.

Kesimpulan

Dalam Islam, tawassul adalah suatu metode untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan menggunakan perantara. Tawassul memiliki kelebihan seperti membantu meningkatkan kualitas ibadah, memberikan ketenangan dan kepercayaan, menjaga nilai persaudaraan, menyadarkan pentingnya doa, dan meningkatkan ketaqwaan serta kehidupan spiritual. Namun, tawassul juga memiliki kekurangan seperti risiko kesalahan pemahaman, potensi pengabaian ibadah lain, dan potensi penyimpangan jika tidak dilakukan dengan benar. Adapun tawassul yang benar dalam Islam dilakukan dengan memahami konsep tawassul, menggunakan perantara yang diterima dalam agama, dan berdoa dengan penuh keyakinan kepada Allah. Oleh karena itu, dalam melaksanakan tawassul, perlu dilakukan dengan pemahaman yang benar dan memandu diri dengan ajaran agama secara sepenuhnya.

Seorang yang sangat mencintai Islam dan ingin selalu menyebarluaskan kebaikan kepada banyak orang.