Cara Bertawasul Menurut Syariat Islam

Diposting pada

Pada dasarnya, tawasul dalam Islam adalah upaya seseorang untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui sarana atau perantara tertentu. Meskipun topik ini cukup kontroversial di kalangan umat Islam, namun ada beberapa pendapat ulama yang memperbolehkannya dengan syarat tertentu.

Salah satu cara bertawasul yang dianjurkan adalah dengan memohon syafaat kepada Nabi Muhammad SAW. Rasulullah adalah seorang utusan Allah yang sangat dihormati dan dicintai umat Islam. Dengan memohon syafaatnya, kita berharap agar doa-doa kita lebih cepat diijabah oleh Allah SWT.

Namun, penting untuk diingat bahwa tawasul bukan berarti menyekutukan Allah dengan selain-Nya. Tawasul yang benar adalah jika dilakukan dengan penuh keimanan dan keyakinan bahwa hanya Allah lah yang mampu mengabulkan doa-doa kita. Jangan sampai tawasul malah menjaukan kita dari Allah karena ketidakmurnian niat dan keyakinan.

Dengan cara yang benar dan sesuai syariat, bertawasul bisa menjadi sarana yang baik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selama kita tetap menjaga kebersihan niat dan keyakinan, maka tawasul bisa menjadi amal yang diterima di sisi-Nya. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang cara bertawasul menurut syariat Islam.

Sobat Rspatriaikkt!

Semoga Anda semua dalam keadaan sehat dan sejahtera. Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas tentang cara bertawasul menurut syariat islam. Bagi sebagian orang, mungkin istilah “bertawasul” masih terdengar asing. Namun, sebenarnya bertawasul adalah sebuah konsep dalam islam yang memiliki arti meminta syafaat atau perantaraan kepada Allah SWT dengan cara melibatkan orang-orang yang telah dianggap memiliki kedekatan atau keberkahan di sisi-Nya.

Kelebihan Cara Bertawasul Menurut Syariat Islam

1. Menghormati dan Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW

Cara bertawasul menurut syariat islam merupakan bagian dari sunnah Rasulullah SAW. Dalam beberapa riwayat, Rasulullah SAW sendiri pernah bertawasul dalam melakukan doa atau memohon kepada Allah SWT. Oleh karena itu, dengan melakukan cara bertawasul, umat muslim dapat menghormati dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW.

2. Mendekatkan Diri kepada Allah SWT

Dengan melakukan bertawasul, umat muslim dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam proses ini, umat muslim memohon kepada Allah SWT dengan perantaraan orang yang dianggap dekat dengan-Nya. Hal ini diharapkan dapat memperbesar kemungkinan permohonan atau doa diterima oleh Allah SWT.

3. Berbagi Keberkahan kepada Orang Lain

Salah satu kelebihan dari cara bertawasul menurut syariat islam adalah kita dapat berbagi keberkahan kepada orang lain. Dalam bertawasul, umat muslim melibatkan orang yang dianggap dekat dengan Allah SWT sebagai perantara dalam memohon berkah atau keberkahan. Dengan melakukan ini, kita tidak hanya memohon keberkahan untuk diri sendiri, tetapi juga berbagi keberkahan kepada orang lain.

4. Menjalin Silaturahmi dengan Orang Saleh

Cara bertawasul menurut syariat islam juga dapat menjadi sarana untuk menjalin silaturahmi dengan orang saleh. Dalam proses bertawasul, umat muslim biasanya meminta bantuan kepada orang-orang yang dianggap saleh atau memiliki kedekatan dengan Allah SWT. Melalui proses ini, umat muslim dapat mempererat hubungan dan mengambil manfaat dari kebaikan mereka.

5. Menambah Keyakinan dan Harapan dalam Berdoa

Kelebihan terakhir dari cara bertawasul menurut syariat islam adalah dapat menambah keyakinan dan harapan dalam berdoa. Melibatkan perantara yang dianggap dekat dengan Allah SWT memberikan keyakinan kepada umat muslim bahwa doa mereka lebih mudah diterima oleh-Nya. Hal ini dapat membangkitkan harapan dan semangat dalam berdoa serta meningkatkan kualitas ibadah.

Kekurangan Cara Bertawasul Menurut Syariat Islam

1. Potensi Kesalahan dalam Memilih Perantara

Kekurangan pertama dalam cara bertawasul menurut syariat islam adalah potensi kesalahan dalam memilih perantara. Tidak semua orang yang dianggap saleh atau memiliki kedekatan dengan Allah SWT benar-benar memiliki kualitas tersebut. Oleh karena itu, umat muslim harus berhati-hati dalam memilih perantara agar tidak terjerumus kepada orang yang tidak layak.

2. Mengesampingkan Tawakal kepada Allah SWT

Dalam prakteknya, ada potensi bahwa cara bertawasul menurut syariat islam dapat mengesampingkan tawakal kepada Allah SWT. Tawakal adalah sikap pasrah dan percaya sepenuhnya kepada Allah dalam menjalani hidup. Jika umat muslim terlalu bergantung pada perantara dalam memohon keberkahan, maka sikap tawakal kepada Allah bisa terabaikan.

3. Merusak Kekhusukan Ibadah

Salah satu kekurangan cara bertawasul menurut syariat islam adalah potensi merusak kekhusukan ibadah. Dalam ibadah, seorang muslim seharusnya memiliki hubungan langsung dengan Allah SWT tanpa adanya perantara. Jika terlalu bergantung kepada perantara dalam beribadah, maka kekhusukan dan konsentrasi dalam berdoa bisa terganggu.

FAQ Tentang Cara Bertawasul Menurut Syariat Islam

1. Apa hukum bertawasul menurut syariat islam?

Bertawasul memiliki hukum yang diperbolehkan (mubah) dalam islam. Namun, umat muslim perlu berhati-hati dalam memilih perantara agar tidak terjerumus dalam kesyirikan atau perbuatan yang bertentangan dengan ajaran islam.

2. Siapakah yang dapat dijadikan perantara dalam bertawasul?

Dalam bertawasul, perantara yang dijadikan adalah orang-orang yang telah dianggap dekat dengan Allah SWT dan memiliki reputasi baik dalam menjalankan ajaran islam. Mereka bisa menjadi lebih tua, ulama, atau orang yang memiliki keberkahan khusus dalam masyarakat.

3. Apakah bertawasul menjadi syarat agar doa dikabulkan oleh Allah SWT?

Tidak, bertawasul bukan syarat mutlak agar doa dikabulkan oleh Allah SWT. Doa yang tulus dan diiringi dengan amalan yang baik juga memiliki kemungkinan besar untuk dikabulkan oleh-Nya.

Kesimpulan

Dalam islam, cara bertawasul merupakan proses meminta syafaat atau perantaraan kepada Allah SWT dengan melibatkan orang-orang yang dianggap dekat dengan-Nya. Kelebihan cara bertawasul menurut syariat islam antara lain menghormati sunnah Rasulullah SAW, mendekatkan diri kepada Allah SWT, berbagi keberkahan kepada orang lain, menjalin silaturahmi dengan orang saleh, dan menambah keyakinan dan harapan dalam berdoa. Namun, ada juga beberapa kekurangan seperti potensi kesalahan dalam memilih perantara, mengesampingkan tawakal kepada Allah SWT, dan merusak kekhusukan ibadah. Dalam prakteknya, bertawasul memiliki hukum yang diperbolehkan dalam islam dan perlu dilakukan dengan bijak. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang cara bertawasul menurut syariat islam. Terima kasih dan semoga bermanfaat!

Guru Bahasa Arab dan Fiqh. Mempertajam pemahaman tentang bahasa Arab dan hukum Islam. Membangun generasi yang cakap dan berakhlak mulia #PendidikanIslam