Teori Administrasi Menurut Para Ahli

Diposting pada

Pendahuluan

Salam Sobat Rspatriaikkt, dalam dunia administrasi, terdapat berbagai teori yang telah dikemukakan oleh para ahli. Teori-administrasi adalah kerangka pikir dan pandangan yang digunakan untuk memahami dan mengimplementasikan proses administrasi di berbagai konteks. Teori administrasi tidak hanya memberikan landasan teoretis, tetapi juga panduan praktis bagi mereka yang terlibat dalam manajemen organisasi.

Pada artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai teori administrasi menurut para ahli. Setiap teori memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Namun, sebelum itu, mari kita mengenal lebih jauh mengenai apa itu administrasi.

Administrasi, dalam konteks organisasi, merujuk pada pengelolaan sumber daya dan proses untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Bidang administrasi melibatkan sejumlah tugas dan tanggung jawab, seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengendalian.

Para ahli administrasi telah mengembangkan berbagai teori untuk membantu memahami dan meningkatkan efektivitas administrasi dalam organisasi. Teori-administrasi ini mencakup berbagai konsep dan prinsip yang membantu pemimpin dan manajer dalam menjalankan tugas mereka dengan lebih baik.

Berikut adalah 7 teori administrasi yang akan dibahas dalam artikel ini:

  1. Teori Manajemen Saintifik
  2. Teori Klasik
  3. Teori Neoklasik
  4. Teori Sistem
  5. Teori Kontingensi
  6. Teori Birokrasi
  7. Teori Manajemen Sumber Daya Manusia

Teori Manajemen Saintifik

Teori Manajemen Saintifik dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor pada akhir abad ke-19. Teori ini berfokus pada upaya untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas melalui analisis ilmiah dari pekerjaan yang dilakukan.

Tayloris mendasarkan teorinya pada prinsip-prinsip berikut:

  1. Pemilihan dan pelatihan yang tepat untuk setiap tugas.
  2. Pengembangan metode kerja terbaik melalui pengujian dan analisis ilmiah.
  3. Pemberian insentif bagi pekerja agar bekerja dengan maksimum kemampuan mereka.

Kelebihan dari teori ini adalah meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam organisasi. Namun, kekurangan dari teori ini adalah kurangnya perhatian pada aspek-aspek kualitatif dan motivasi pekerja.

… (lanjutan artikel)